Untuk Apa Kau Menandai Waktu?

· ·
· Universitas Brawijaya Press
5,0
1 avis
Ebook
220
Pages
Les notes et les avis ne sont pas vérifiés  En savoir plus

À propos de cet ebook

Ini bukan Stasiun Chernyshevskaya di kota dongengmu. Kota ini nyata, bukan Leningrad yang kini cuma menjadi kota khayalan, kota masa lalu belaka. Kamu hampir saja ditabrak gerbong kereta pertama, kalau saja aku tak berlari cepat dan menyelamatkanmu. Memelukmu. Kamu hanya tersenyum, mengabaikan gemuruh rel yang bising karena gesekannya dengan dasar wagon. Kamu cuma terdiam sementara aku jatuh di dadamu, merasa hampir kehilangan. Kamu bahkan sama sekali tak terusik dengan tekanan angin yang begitu kencang akibat deretan naga besi yang melintas hanya beberapa senti dari tempat kita. “Lima menit lagi dia akan datang. Dia sudah janji.” Sudah berapa kali kamu meyakinkanku dengan kata-kata itu? Setiap hari kamu mengucapkannya. Kamu harus tahu kalau aku sudah bosan. Lima menit itu waktu yang cepat. Dan, dia tak pernah datang. Dia tak akan datang sekalipun kita menantinya di sini seharian. Apakah jarum jam di tanganmu sudah berhenti bergerak? Apakah kamu tak merasakan kalau benda bulat yang kita pijak ini terus berputar ke timur hemisfer? Apa kamu tak menyadari berapa puluh gerbong yang sudah lewat di hadapanmu?

Notes et avis

5,0
1 avis

Quelques mots sur l'auteur

Rae Shella menempuh pendidikan Sastra Inggris di Universitas Brawijaya. Ia berkecimpung di organisasi Mata Pena FIB UB sebagai Ketua Departemen Kepenulisan dan Penerbitan. Selain itu, ia juga aktif di organisasi pers kampus LPM MIMESIS sebagai Pemimpin Redaksi Majalah. Ia mulai menulis sejak tahun 2011. Sekarang, ia sedang menyelesaikan skripsi dan novel perdananya.


Arum Effendi masih menempuh pendidikan Sastra Inggris di Universitas Brawijaya. Selain suka menulis, gadis kembar ini juga menyukai astronomi. Novel terbarunya berjudul Kisah Langit diterbitkan Penerbit Mizan, 2013. Cerita Bersambungnya Sajak Satu Musim dimuat dalam lima edisi Majalah Femina sekaligus membawanya menjadi Pemenang Penghargaan Sayembara Cerber Femina, 2011. Ia juga pernah menjadi second runner up lomba novel yang digagas DEPAG RI, 2010. Sedangkan cerita pendeknya menjadi Karya Favorit dalam LMCR 2008. Ia suka bermain-main di karusel imajinya, www.effendiarum.wordpress.com.

Tyas Effendi sekarang sedang menyelesaikan studi Sastra Inggris di Universitas Brawijaya. Aktif di organisasi kampus LPM MIMESIS, menjadi Beswan Djarum angkatan 29, serta bergabung di komunitas baca Goodreads Indonesia di Malang. Menyukai segala macam cerita tentang konflik sosial, khususnya perang. Masih seorang pecinta pohon, mobil Volkswagen Beetle, dan kucing maine coon. Cerpen-cerpennya memenangkan lomba di Universitas Negeri Malang dan Story Teenlit Magazine. Novel pertamanya yang berjudul Izinkan Aku Bersujud beredar di Indonesia dan Malaysia. Novel-novel lainnya yang sudah dipublikasikan berjudul Catatan Musim (Gagas Media, 2012), Life After You (Media Pressindo, 2013), dan Dance for Two (Gagas Media, 2013). Penulis tinggal di rumah maya www.effendityas.wordpress.com.

Attribuez une note à ce ebook

Faites-nous part de votre avis.

Informations sur la lecture

Téléphones intelligents et tablettes
Installez l'appli Google Play Livres pour Android et iPad ou iPhone. Elle se synchronise automatiquement avec votre compte et vous permet de lire des livres en ligne ou hors connexion, où que vous soyez.
Ordinateurs portables et de bureau
Vous pouvez écouter les livres audio achetés sur Google Play en utilisant le navigateur Web de votre ordinateur.
Liseuses et autres appareils
Pour pouvoir lire des ouvrages sur des appareils utilisant la technologie e-Ink, comme les liseuses électroniques Kobo, vous devez télécharger un fichier et le transférer sur l'appareil en question. Suivez les instructions détaillées du centre d'aide pour transférer les fichiers sur les liseuses électroniques compatibles.