Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

· Gema Insani
4,7
160 ulasan
eBook
255
Halaman
Rating dan ulasan tidak diverifikasi  Pelajari Lebih Lanjut

Tentang eBook ini

Tema cerita yang diangkat sangat kental dengan budaya Minangkabau. Menampilkan keelokan alam dan budaya Minang, serta kritik Buya Hamka dengan berbagai praktik budaya yang dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman. Buku ini mengisahkan Zainudin, seorang keturunan Minang-Makassar. Darah Minang ia dapat dari ayahnya, sedangkan ibunya adalah seorang Bugis.


Setelah kedua orang tuanya meninggal, Zainudin berniat mengunjungi bakonya. Melihat keinginan yang kuat, tak ada alasan bagi pengasuhnya, Mak Base, untuk tidak memberi izin. Di sana ia tinggal dengan Mak Tuo-nya. Sehari-hari ia belajar ilmu agama dan adat dari para tetua. Hingga suatu hari ia bertemu dengan Hayati, cintanya pada pandangan pertama. Tetapi Zainudin bukanlah orang Minang, ia tidak bersuku dan berbangsa. Meskipun ayahnya orang pribumi asli, tapi suku tidak diwariskan oleh ayahnya. Sehingga ia hanya menumpang, tidak ada mamak dan penghulu yang mengakuinya sebagai kemenakan. Ini menjadi alasan cintanya kandas dan tidak direstui keluarga Hayati.


Melalui kisah roman ini, Buya Hamka ingin mengkritik sistem pernikahan di Minang masa itu, yang mendiskriminasi jika bukan dari suku Minang tidak boleh menikahi anak gadis yang berasal dari Minang. Orang yang tak bersuku Minang dianggap tidak berbangsa dan tidak paham akan adat Minang. Sehingga dianggap sebagai sebuah aib.


[Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka]

Rating dan ulasan

4,7
160 ulasan
M. Jaini
27 Mei 2020
Dulu sekitar th. 1986 sy pertamakali baca buku itu sungguh bikin sy nangis membaca perjalanan cinta Zainudin dari Makasar dan Hayati dari Minangkabau.
12 orang merasa ulasan ini berguna
Apakah konten ini berguna bagi Anda?
Ras Bintang
2 Februari 2020
Hu seru....pas aku baca memang mengaduk emosi sempet aku nangis beberapa kali....pokoknya seru deh...
9 orang merasa ulasan ini berguna
Apakah konten ini berguna bagi Anda?
Muhammad Alfiyan (Mas AL)
18 November 2020
Buku terbaik se dunia, tiada kebahagiaan didunia ini selain kebahagian cinta.
2 orang merasa ulasan ini berguna
Apakah konten ini berguna bagi Anda?

Tentang pengarang

Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama, dan aktif dalam Muhammadiyahsampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan untuk Universitas Hamkamilik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia.


Seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu, Hamka tercatat sebagai penulis Islam paling prolifik dalam sejarah modern Indonesia. Karya-karyanya mengalami cetak ulang berkali-kali dan banyak dikaji oleh peneliti Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tulisannya telah menghiasi berbagai macam majalah dan surat kabar. Yunan Nasution mencatat, dalam jarak waktu kurang lebih 57 tahun, Hamka melahirkan 84 judul buku. Minatnya akan bahasa banyak tertuang dalam karya-karyanya. Di Bawah Lindungan Ka'bahTenggelamnya Kapal Van Der Wijck, dan Merantau ke Deli yang terbit di Medan melambungkan nama Hamka sebagai sastrawan. Ketiganya bermula dari cerita bersambung yang diterbitkan oleh majalah Pedoman Masyarakat. Selain itu, Hamka meninggalkan karya tulis yang menyangkut tentang sejarah, budaya, dan bidang-bidang kajian Islam.

Beri rating eBook ini

Sampaikan pendapat Anda.

Informasi bacaan

Smartphone dan tablet
Instal aplikasi Google Play Buku untuk Android dan iPad/iPhone. Aplikasi akan disinkronkan secara otomatis dengan akun Anda dan dapat diakses secara online maupun offline di mana saja.
Laptop dan komputer
Anda dapat mendengarkan buku audio yang dibeli di Google Play menggunakan browser web komputer.
eReader dan perangkat lainnya
Untuk membaca di perangkat e-ink seperti Kobo eReaders, Anda perlu mendownload file dan mentransfernya ke perangkat Anda. Ikuti petunjuk Pusat bantuan yang mendetail untuk mentransfer file ke eReaders yang didukung.