Sebagian besar orang yang pertama kali tertarik dengan filsafat hanya mengetahui sedikit hal mengenai filsafat. Meski demikian, tidak jarang mereka memiliki pra anggapan bahwa filsafat pasti mengetengahkan dan menjawab persoalan-persoalan mendasar mengenai bagaimana cara manusia hidup, apa yang disebut baik dan buruk, serta apa “makna” kehidupan manusia. Namun ketika mulai membaca buku-buku filsafat, mereka mendapati bahwa buku-buku tersebut tidak memiliki kaitan langsung dengan pra anggapan mereka sehingga mereka pun menganggap bahwa pemahaman mereka tentang filsafat keliru. Ketika tiba di titik ini, ada orang yang kemudian mengembangkan minat dan menjadi tertarik pada filsafat “akademis” dan kemudian membuang pemahaman awal mereka; sementara yang lain segera meninggalkan filsafat karena kecewa dan beralih pada karya-karya yang lebih “populer” hasil kerja para penulis yang hanya sedikit atau sama sekali tidak mempelajari filsafat secara formal, atau mereka beralih pada karya-karya sastra yang bisa mencakup minat mereka.