Aku yang sudah memakai jaket dan meraih kunci motor dari atas kulkas, memandangi Amanda dengan heran. βKenapa tidak mau?β
βAku malu naik motor buntut,β sahut Amanda. βDewi akan menjemputku.β
βTapi, Dewi belum punya SIM. Bahaya,β sergahku.
βBodo amat.β Amanda bergegas ke luar rumah tanpa berpamitan.
Perlahan aku menghela napas, duduk lunglai di kursi meja makan. Amandaβputrikuβtiga bulan lagi usianya genap 15 tahun. Tiap ukir wajahnya sangat mirip denganku.Β
Akhir-akhir ini sikap Amanda berubah, dia menjadi lebih penuntut. Dia Juga malu dengan kondisi kehidupan kami yang pas-pasan.Β