Kadang bingung dengan diri sendiri, kok bisa gitu terjebak dalam kisah cinta yang menggelikan. Jujur, sebelumnya aku selalu memasang kriteria perfect untuk calon pacar. Ganteng, kekinian, kalau bisa sih, kaya.
Pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan pria sesuai ekspektasi. Namun, makin ke sini malah gak ada tantangannya. Terutama saat mereka menginginkan sesuatu yang lebih dari diri kita. Fix, tambah illfeel.
Bertemu dan berkenalan sama Mas Agus, ibarat menemukan benda purbakala yang sangat berharga. Langka. Mungkin Cuma satu-satunya di Indonesia atau bahkan di dunia.
Sejauh ini, aku fine-fine aja menjalaninya. Meski terkendala alat komunikasi yang jauh dari kata layak pakai. Dia dengan ponsel bututnya, dan aku dengan smartphone keluaran terbaru. Jika dua benda itu disandingkan, betapa jomplangnya dunia.