Enam puluh tujuh esai tersebut dirajut menjadi enam bab, yakni “Perbukuan”, “Kebijakan”, “Kesusastraan”, “Perpustakaan”, “Cendekiawan”, dan “Pelarangan”.
Benang merah pengikat bab demi bab itu adalah literasi; bidang yang selama 20 tahun tak hanya ia akrabi, tetapi—jika melihat rekam jejaknya—juga membuatnya kerap bersitegang dengan pihak-pihak tertentu.
Muhidin M. Dahlan atau Gusmuh telah menulis puluhan buku dan ratusan esai di beberapa koran dan majalah nasional penting, antara lain Tempo, Koran Tempo, Kompas, Republika, Media Indonesia, dan Jawa Pos.
Salah satu pendiri Yayasan Indonesia Buku—termasuk Radio Buku dan Warung Arsip—ini sehari-harinya, selain terus membaca dan menulis, masih tekun mengliping peristiwa masa kini dan masa lalu. Ia mendirikan databuku.id yang diinisiasi sebagai pangkalan data perbukuan di Indonesia.