Salah satu tradisi yang masih terjaga di Papua adalah tradisi “Perang Suku” di wilayah Kabupaten Puncak, pegunungan tengah Papua. Tradisi ini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat suku Dani yang menunjukkan kekuatan dan eksistensi mereka di antara suku-suku lainnya.
Tradisi kumbi, yang dilakukan selama perang suku, memiliki banyak makna dan manfaat dalam masyarakat Papua. Tradisi ini melibatkan pertarungan fisik antara suku-suku Dani yang bertujuan untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan mereka. Selama perang, tradisi kumbi membebaskan setiap wanita untuk terlibat dalam hubungan seks dengan pria yang terlibat dalam pertempuran. Ini dianggap sebagai pengikat tali persaudaraan selama konflik dan untuk membela kepentingan kelompoknya.
Namun, tradisi ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan, termasuk penularan penyakit menular seksual (IMS), kehamilan tidak diinginkan, dan dampak psikologis akibat penolakan hubungan seksual, terutama bagi wanita yang dipaksa selama perang. Selain itu, tradisi ini meningkatkan risiko luka-luka yang dapat menjadi pintu masuk bagi berbagai infeksi.
Buku ini menyajikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana tradisi budaya dapat memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan masyarakat, dan menyoroti pentingnya upaya untuk mengatasi dan memahami dampak-dampak tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat suku Dani.
Oro Tabuni, S.KM., M.KM. lahir di Ilaga Kabupaten Puncak pada tanggal 12 Oktober tahun 1982. Ayahnya, bernama ayub Tabuni dan ibu Deka Waker. Penulis menamatkan Sekolah Dasar tahun 1997 di SD Inpres Kago, kemudian masuk di SMP Negeri 1 Ilaga pada tahun 2001, lalu melanjutkan studi di SMU Ilham Makasar. Setelah itu penulis mengambil program D3 di Universitas Indonesia Timur, Makassar pada tahun 2006, dan dilanjutkan dengan S1 di universitas yang sama dan selesai di tahun 2010. Tahun 2022 penulis melanjutkan studi pada Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Cenderawasih dan lulus pada tahun 2024. Buku ini adalah buku yang pertama bagi penulis berkolaborasi dengan guru dan seniornya semasa menempuh studi S2 di Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Cenderawasih. Semoga buku ini dapat mengasah keterampilan dan wawasan mahasiswa dalam mendalami budaya Papua dan dampak kesehatannya.
Dr. Rosmin M. Tingginehe, S.Pt., M.Si. lahir di Manado tanggal 16 Maret 1972, anak bungsu dari 6 bersaudara, ayahnya adalah seorang Guru Besar dalam bidang Sastra dan Seni di IKIP Negeri Manado, bernama Prof. Dr. Raymond R. Tingginehe, M.Ed dan ibu Rosina Cl. Maamina. Lahir dan besar di Manado dan menamatkan studi S1 di Universitas Sam Ratulangi Manado. Pernah menerima penghargaan sebagai mahasiswa berprestasi pada tahun 1993. Melanjutkan studi Magister bidang Ilmu Pangan di Universitas yang sama di pada tahun 2000. Meraih gelar Doctor dari Universitas Hasanudin pada tahun 2016. Ini adalah buku yang ke-4 ditulis oleh beliau, setelah buku Ulat Sagu Budaya dan Risetnya, Sumber-sumber Pangan Lokal Papua, dan buku Teknologi Pangan Jilid 1 yang sudah digunakan oleh mahasiswa. Semoga buku ini dapat menjadi inspirasi dan dapat menambah waswasan bagi mahasiswa dalam mempelajari budaya Papua dalam hubungannya dengan kesehatan masyarakat.
Dr. Apt. Sarce Makaba, S.Si., M.Kes. lahir di Toyasa Akung pada tanggal 02 September 1974, merupakan dosen FKM Universitas Cenderawasih sejak tahun 2001, telah menuliskan beberapa buku referensi dan bahan ajar tentang Manajemen Logistik Obat serta Tumbuhan Obat Tradisional. Penulis telah menghasilkan empat (4) publikasi internasional terindeks Scopus. Publikasi yang telah diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi Scopus Q1 dengan judul Investigating the role of reverse supply chain perfprmance and the government policy on the performance of the manufacturing firms. Publikasi yang telah diterbitkan pada jurnal internasional bereputasi Scopus Q2 dengan judul A perspective on emerging therapies in metastatic colorectal cancer: Focusing on molecular medicine and drug resistance.
Dr. Hasmi, S.KM., M.Kes. adalah peneliti senior di FKM Universitas Cenderawasih sejak 2001, dan juga tenaga ahli epidemiolog yang telah menuliskan 12 buku referensi dan bahan ajar tentang ilmu Kesehatan Masyarakat dan Epidemiologi. Pernah diperbantukan oleh NGO Kompak/Bhakti (2020-2021), CDC dan Alert Asia (2019), CDC dan alert Asia (2018), CHAI (2013), Bank Dunia dan AuSaid (2007) dan pernah menjadi fasilitator SKAP BKKBN Papua (2018) dan sampai saat ini masih sebagai PIC stunting Provinsi Papua. Telah menghasilkan 3 artikel internasional terindeks scopus dan telah mempublikasikan puluhan artikel internasional.
Dr. Arius Togodly, S.Pd., M.Kes. lahir di Wolo pada tanggal 03 April 1969 merupakan dosen FKM Universitas Cenderawasih sejak tahun 1996, ini adalah buku pertama penulis bekerja sama dengan teman-teman dosen dari Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Uncen. Selain itu juga penulis pernah menulis buku ajar tentang Promosi Kesehatan untuk mahasiswa FKM Uncen. Penulis telah menghasilkan beberapa artikel internasional bereputasi sejak tahun 2022 sampai sekarang, di antaranya adalah Behavioral Analysis of Health Service use of the Ilaga Community Health Center, Puncak Regency Central Papua Province (2024), Evaluation of Policy Implementation (G. Edward III Theory) on the Stunting Prevention and Treatment Program at Waena Health Center, Jayapura City Papua Province (2024), (2023), dan masih ada beberapa artikel lainnya.
Dr. Agus Zainuri, S.Pd., M.PH. sering dipanggil Pak Agus adalah peneliti senior di FKM Universitas Cenderawasih sejak 2006, dan juga tenaga ahli kesehatan masyarakat yang telah menuliskan 1 buku referensi dan bahan ajar tentang ilmu Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan. Pernah dipercayakan sebagai Kepala Bidang Penunjang Medis di RSUD Abepura, 2022-2024), Sekretaris IAKMI Korwil Papua (2019- sekarang), Tim Teknis Amdal Kota Jayapura (2009-sekarang). Ketua ICMI Kota Jayapura (2023-2028). Telah menghasilkan 2 artikel internasional terindeks scopus dan telah mempublikasikan puluhan artikel internasional.