Mangun

· Elex Media Komputindo
4.5
6条评价
电子书
442
评分和评价未经验证  了解详情

关于此电子书

Seorang petani tua yang diduga mata-mata NICA ditangkap dan kemudian disiksa habis-habisan oleh tentara Republik pada tahun 1945-an. Tak ada yang membela. Semua yang melihatnya hanya terdiam, termasuk Y.B. Mangunwijaya yang saat itu menjadi Tentara Pelajar. Kisah pilu yang diikuti serentetan peristiwa dramatis lain semasa perang kemerdekaan menjadi katalis bagi perjalanan hidupnya. Mangunwijaya akhirnya memutuskan menjadi seorang imam Katolik setelah pidato Mayor Isman pada tahun 1950 semakin menguatkan keyakinannya: rakyat yang menderita adalah para pahlawan yang juga harus dikenang. Sepuluh tahun lebih dia menjadi pastor, arsitek, penulis, dan dosen di sebuah perguruan tinggi di Jogjakarta. Namun pada tahun kedua belas, wajah si petani tua yang merintih kehausan kembali hadir dalam rupa dan wajah lain. Akhirnya dia mengambil sebuah langkah berani, meninggalkan semua kemapanan untuk hidup bersama orang-orang pinggiran Kali Code sekaligus merintis pemukiman bagi kaum papa di sana. Sebuah keputusan yang kemudian menyeretnya ke dalam gejolak politik yang mengancam hidupnya pada tahun-tahun mendatang. åÒTolong dengar ini. Sampaikan kepada komandanmu ... Mangunwijaya tidak akan tunduk di bawah kata-kata atau perintah Danramil, Dandim, atau Gubernur sekalipun. Saya hanya tunduk pada seManga, Manhua & Manhwat kesetiakawanan sosial dan Pancasila!åÓ dengan lantang dia bersuara pada suatu sore berkabut di bulan Juni 1989, saat puluhan tentara mengepung dan akan mengusirnya dari tanah Kedung Ombo. Siapa sesungguhnya petani tua yang selalu bersuara lirih åÒhaus ... haus....åÓ dan selalu menguatkan langkah dan tekadnya membela kalangan tertindas itu?

评分和评价

4.5
6条评价

为此电子书评分

欢迎向我们提供反馈意见。

如何阅读

智能手机和平板电脑
只要安装 AndroidiPad/iPhone 版的 Google Play 图书应用,不仅应用内容会自动与您的账号同步,还能让您随时随地在线或离线阅览图书。
笔记本电脑和台式机
您可以使用计算机的网络浏览器聆听您在 Google Play 购买的有声读物。
电子阅读器和其他设备
如果要在 Kobo 电子阅读器等电子墨水屏设备上阅读,您需要下载一个文件,并将其传输到相应设备上。若要将文件传输到受支持的电子阅读器上,请按帮助中心内的详细说明操作。