Keterampilan bercerita dua penulis ini tidak diragukan lagi. Peristiwa-peristiwa kecil/sepele, di tangan mereka, bisa berkembang menjadi cerita dan mengungkap masalah yang serius. - Prof. Dr. Faruk (Guru Besar UGM dan kritikus sastra)
Penerbit Garudhawaca
Inung Setyami, S.S.,M.A.
Alumni Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta dan Magister Ilmu Sastra Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Karya-karyanya tergabung dalam antologi Tiga Musim (2007), Hari ini tak Ada Hujan Turun (2007), Ia Ibu yang Memanggilku Serigala (antologi drama, 2009), Perempuan Hujan dan Lelaki (2009), Rumah Cinta (2010), Catatan Bulan Desember (2011), dan Lelaki yang dibeli (2011). Antologi cerpen terbarunya Bayang-Bayang (2012). Ia baru saja memenangkan Lomba Menulis Esai Nasional Apkasi Isran Noor 2013 untuk kategori dosen. Cerpen Eudaimonia meraih Juara 2 lomba penulisan cerpen nasional yang diadakan oleh Perbankan (2009), Cerpen Aura Aurora menjadi cerpen favorit lomba penulisan cerpen yang diadakan Lip Ice Selsun Golden Award. Cerpen berjudul Lejar masuk dalam cerpen nomini dalam lomba cerpen nasional yang diadakan oleh STAIN Purwokerto (2010). Cerpen Nyanyi Batu meraih juara 2 lomba penulisan cerpen yang diadakan IT Telkom Bandung (2011). Badai Batu Drupadi, pemenang lomba cerpen nasional yang diadakan oleh Writers University (2012).
Joko Gesang Santoso, S.S.,M.A.
Lulusan Sarjana Sastra Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta dan Magister Ilmu Sastra UGM. Beberapa karya cerpen dan puisinya pernah dipublikasikan media massa seperti; Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Seputar Indonesia, Bali Post, Bangka Pos, dan Tabloid Nyata, juga dalam antologi bersama; Memoar Perjalanan (Antologi Puisi 2006), Negeri Tanpa Kekasih (Antologi Puisi 2007), Stasiun Perjamuan (Antologi Puisi 2007) Hari Ini Tak Ada Hujan Turun (Antologi Puisi 2007), Kampung Dalam Diri (antologi Puisi Penyair Muda Lima Kota, 2008), Tiga Peluru (Antologi Cerpen Minggu Pagi) 2010. Novel terbarunya Senapan Tak Berpeluru, (Javakarsa Media, 2013).
Joko Pernah mendapat beasiswa menulis novelet 2007 dari Yayasan
Umar Kayam Yogyakarta dengan menulis satu novelet yang berjudul “Kepundung”.
Puisinya pernah menjadi Karya Terpuji dalam sayembara puisi Cinta
Nyata, Tabloid Nyata 2008. Pada 27–29 April 2008 mendapat undangan dari
Dewan Kesenian Payakumbuh untuk menjadi peserta dalam acara Temu Penyair 5
Kota yang diselengarakan di Taeh, Payakumbuh. Pada 29 Juni – 2 Juli 2008 mendapat undangan untuk
menjadi salah satu peserta penyair dalam Pesta Penyair Nusantara 2008
Sempena The 2nd Kediri Jatim Internasional Poetry Gathering.
Selain terus menulis, Joko kini juga bekerja sebagai pengajar beladiri
Aikido di Universitas Sanata Dharma