Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4.5
6 reviews
Ebook
284
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

 Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari pintu belakang rumah kampung. Buku ini adalah sebuah buku etnografi perkotaan yang menyorot sebuah lingkungan kampung di sudut kota kraton Yogyakarta, Jawa Tengah,  selama pemerintahan Orde Baru.  Bertolak dari perspektif warga kampung itu buku ini mengupas budaya kelas pekerja sebagai cara untuk memahami interaksi antara masyarakat kampung dengan kekuasaan negara dan dampak kekuasaan negara, terutama pada pekerjaan dan kehidupan sehari-hari kaum perempuan. Berdasarkan  kisah-kisah kehidupan kampung itu, buku ini dibagi atas tiga bagian yang secara ringkas dapat diungkapkan dengan istilah-istilah rumah, rumahtangga, dan rumah-kediaman.
“Rumah” adalah arsitektur fisik rumah kampung dan hubungannya (arsitektur) dengan pola pertukaran sosial dan hubungan keluarga. Bagi warga miskin kampung, rumah tradisional Jawa jauh dari jangkauan, tetapi bentuk fisik rumah kampung masih mencerminkan nilai-nilai kunci dalam kehidupan bertetangga di kampung. Bab ini membahas perubahan-perubahan yang terjadi dalam satu rumah dan satu keluarga dalam lingkup sejumlah rumah yang memiliki pertalian darah. Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan beberapa keluarga, perbaikan rumah dilakukan namun sambil tetap mempertahankan sejumlah aspek sosial kunci dari bentuk rumah. Rumah adalah sumberdaya ekonomi yang penting, yang tercermin dalam praktek-praktek kekerabatan. Karena itu hal-hal seperti mengasuh anak, mengangkat anak, warisan, hubungan kakak-beradik dan anak-anak juga dibahas dalam bagian ini.

“Rumahtangga” diartikan di sini sebagai ekonomi rumahtangga, yang sering dibedakan dari ekonomi formal berdasarkan pekerjaan berbayar.  Bagian ini mempersoalkan garis pemisah antara umum dan pribadi ini atas dasar kisah-kisah kaum perempuan kampung dan kegiatan mereka sehari-hari. Jaringan pertukaran antar-perempuan di kampung mendukung  kegiatan-kegiatan budaya kampung, seperti slametan, tetapi jaringan pertukaran itu juga terkait dengan tugas dari pemerintah, yakni tugas bagi kaum perempuan untuk mendukung upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga masyarakat. 

Bab ini mengupas bagaimana kaum perempuan dengan cara-cara mereka mendukung penghidupan kaum laki-laki yang menganggur dan setengah menganggur dan anak-anak muda yang tinggal di kampung itu. Bab ini mengajukan argumen bahwa pembangunan masyarakat di bawah pemerintah Orde Baru melalui program-program seperti Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK dimaksudkan untuk menghasilkan pekerja-pekerja yang sangat murah demi meningkatkan keunggulan banding Indonesia. Mendorong kaum perempuan untuk diam di rumah dan melakukan kegiatan ibu rumahtangga guna mendukung keluarga mereka dan masyarakat bertentangan dengan  sejarah panjang kaum perempuan Jawa, yakni tradisi bekerja di luar rumah. Negara berhasil karena masyarakat digunakannya sebagai landasan bagi kesejahteraan sosial,  pola yang juga digunakan oleh pemerintah kolonial Belanda dan pemerintah Jepang di zaman perang.

Penggunaan kaum perempuan kampung sebagai alat untuk menghasilkan reproduksi sosial berbiaya rendah bertumpu pada ideologi  kehidupan-rumahtangga-yang-tepat.  Istilah “rumah-kediaman” di sini berkaitan dengan ide bahwa tempat kaum perempuan sejatinya adalah di rumah, mengasuh anak, masyarakat, dan, pada akhirnya, negara. Bagian ini membahas hasil-hasil penelitian mengenai asal usul ideologi perempuan-tempatnya-di-rumah di Barat, dan kemudian membahas bagaimana ideologi itu berkembang dan digunakan Indonesia. Ide kerumahtanggaan menyiratkan adanya suatu tatanan moral tertentu dan ide tertentu mengenai keluarga dan peranan kaum perempuan yang menempati tempat utama dalam visi pemerintah Order Baru mengenai masyarakat. Organisasi-organisasi kemasyarakatan yang dibangun kaum perempuan pada zaman kemerdekaan diserap oleh pemerintah Orde Baru, yang menggunakan program-program yang dijalankan organisasi-organisasi itu untuk memberikan pelayanan sosial berbiaya murah. 

Kisah dua perempuan, Bu Sae dan Bu Apik,  menunjukkan  bagaimana PKK dan tatanan moralitas dukungan negara digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kampung. Ketika retorika pemerintah Orde Baru mengenai perempuan yang baik digunakan untuk landasan kegiatan-kegiatan kampung, maka berbagai ide direproduksi meski tidak sesuai dengan kehidupan sehari-hari  warga kampung. Bersamaan dengan itu, masyarakat kampung juga direproduksi.

Ratings and reviews

4.5
6 reviews

About the author

 Jan Newberry saat ini adalah Ketua Jurusan Antropologi dan Ketua Dewan Gubernur Pengajaran di University of Lethbridge, Alberta, Kanada. Peneliti tamu senior pada Asia Research Institute, National University of Singapore, dan peneliti tamu pada KITLV (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) di Leiden.

Telah melakukan penelitian lapangan etnografi di Indonesia sejak 1992. Back Door Java: State Formation and the Domestic in Working Class Java diterbitkan pertama kali oleh University of Toronto pada 2006, dan didasarkan pada hasil penelitian lapangan yang dilakukannya.

Proyek-proyek penelitiannya saat ini tentang program-program pendidikan dan pengembangan anak usia dini di Indonesia sebagai sebuah bentuk globalisasi yang menantang pengertian-pengertian lokal mengenai masa kanak-kanak dan cara membesarkan anak. Juga terlibat dalam proyek action research kerja sama dan partisipatoris dengan Opokaa’s in Early Intervention Society of Lethbridge. Proyek ini bertujuan untuk menguji photo-elicitation sebagai sebuah metode auto-ethnography di kalangan keluarga-keluarga Blackfoot First Nations yang sedang membesarkan anak.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.