Percayalah, generasi Muslim milenial pasti akan bangkit dan membawa perubahan yang positif di kehidupan masyarakat. Melalui buku ini, Anda akan disajikan dengan berbagai permasalahan generasi milenial beserta solusinya. Buku yang inspiratif ini ditulis berdasarkan dalil al-Quran dan Hadis. Selain itu, penulis juga mengajak para generasi milenial untuk lebih sadar dan mawas diri terhadap perkembangan zaman yang semakin pesat. Akhir kata, buku ini akan menemani Anda—para Muslim milenial—ke masa depan cerah. Selamat belajar!
Ipnu Rinto Nugroho adalah seorang penulis buku yang terlahir di Bantul pada 12 Februari 1982. Ipnu ingin mendedikasikan hidupnya untuk dunia kepenulisan. Ia selalu berusaha untuk terus mengasah kemampuannya sehingga kelak ia bisa memberikan yang terbaik untuk para pembaca di mana saja.
Rasa cintanya terhadap dunia kepenulisan diperolehnya secara tidak disengaja. Kegemarannya dengan buku membuatnya merasa tertantang untuk menulis buku. Pada awalnya, Ipnu menulis cerpen dan mengirimkannya ke radio, kemudian ke berbagai majalah remaja. Satu demi satu karyanya pun berhasil dipublikasikan. Di sela-sela kesibukkannya sebagai seorang penulis, Ipnu masih menyempatkan diri untuk membaca buku. Ia yakin bahwa membaca buku adalah modal dasar bagi seorang penulis. Dengan membaca, kita bisa menambah referensi ilmu atau materi yang ingin kita tuangkan dalam karya-karya tulisan kita. Beberapa karya Ipnu yang pernah dipublikasikan antara lain adalah Keajaiban Bangun Pagi (2013), Menjadi Penulis Kreatif (2014), Gue Mah Jomblo Aja (2016), Jangan Marah (2016), Sampai Jumpa di Surga (2017), Berlapang Dada, Berbesar Hati (2017), Doa yang Terucap Hati yang Berharap (2017), Siapkah Kau Untuk Dicintai (2017), Ambil Hikmah Di Balik Masalah (2018), Jangan Lupa Bahagia (2018), Begini Rasul Cara Mendidik Anak (2019), Kutanggalkan Cintaku di Jogja (2019), dan masih banyak lagi lainnya.
Melalui buku ini, penulis ingin menyampaikan bahwa para Muslim generasi milenial dapat memecahkan permasalahan kehidupan yang semakin pesat ini secara baik. Sehingga, kelak mereka dapat membentuk peradaban Muslim yang lebih maju, tetapi masih memegang teguh nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.