Namun, belum sempat gerakan itu membesar, pemerintah kolonial meringkus Haji Datuk Batuah cs. Mereka dibuang ke Nusa Tenggara Timur dan dijebloskan ke rimba-raya Digoel yang penuh malaria, hingga dieksternir ke Australia. Sumber kolonial menyebut propagandis komunis itu merencanakan pembunuhan, coupt kekuasaan, dan penyebar kebencian. Namun, jika sumber-sumber lokal ditilik, narasinya akan jadi lain. Bagaimana kelompok propagandis komunis melawan arus kapitalisme dan imperialisme? Bagaimana kisah penangkapan dan perasaian mereka dalam pembuangan? Karya ini memberi gambaran yang lebih memadai dari sudut pandang sumber-sumber lokal yang selama ini cenderung diabaikan oleh sebagian peneliti. Hasil temuannya sungguh mencengangkan!
[UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
Fikrul Hanif Sufyan lahir tanggal 2 Januari 1980 di Padang, merupakan anak kedua dari pasangan alm. Sufyan Sulaiman dan Ermida Syarif. Penulis menempuh pendidikan di SD Baiturrahmah Padang, SMP Negeri 6 Tangerang, SMU Negeri 1 Cibinong, Bogor, memperoleh gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Andalas Padang tahun 2003. Enam tahun kemudian melanjutkan program Magister Ilmu Sejarah di Program Pasca sarjana Universitas Andalas dan menyelesaikan studi tahun 2011. Sejak tahun 2003−2004 penulis bekerja sebagai reporter di harian Rakyat Merdeka Jakarta, tahun 2005−2008 sebagai editor ilmu-ilmu sosial dan sejarah pada penerbit Sari Ilmu Pratama sister company PT. Galaxy Puspa Mega. Tahun 2009−sekarang aktivitas masih sebagai editor freelance. Tahun 2008−sekarang sebagai staf pengajar di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan (2015-2019) pada institusi yang sama. Di samping itu, penulis tercatat sebagai Dosen Tidak Tetap di Prodi Ilmu Sejarah FIB Universitas Andalas Padang (2011−2013) dan STKIP PGRI Padang (2012−2013). Penulis pernah menjadi editor pada Jurnal Analisis Sejarah (terbitan Laboratorium Sejarah Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang) dan masih aktif memimpin redaksi jurnal Edukasi (terbitan STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh). Penulis sudah memublikasikan beberapa tulisan dan satu di antaranya, yakni Sang Penjaga Tauhid: Studi Protes Terhadap Tirani Kekuasaan 1982−1985 (Yogyakarta: Deepublish, 2014). Beberapa tulisan lainnya yang pernah disajikan dalam jurnal maupun prosiding antara lain: “Bulan Sabit di Ladang Merah. Studi Kasus Gaduh di Kurai Taji Pariaman 1958−1965” (2009); “Islam dan Pancasila. Pergulatan Ideologi Menuju Nasionalisme Indonesia” (2011); “Kulliyatul Muballighin Muhammadiyah Padang Panjang Potret Lembaga Pendidikan dari Masa ke Masa” (2011); “Rumah Tan Malaka Dulu dan Kini dalam Perspektif Public History” (2012); “Gerakan Wanita Sedar (GERWIS) dalam Perspektif Social Movement” (2012); dan “Door de Padangsche Bovenlanden sebagai Media Pembelajaran Sejarah” (2013).