Trauma masa kecil yang amat parah telah membuat Seruni jadi pribadi yang selalu merasa cemas dan panik. Puncaknya, dia hampir kehilangan nyawa saat mantan pacar suaminya dengan mudah memanipulasi pikiran Seruni agar melepaskan Jingga dari hidup mereka.
Saat calon anggota keluarga mereka hadir bersemayam dalam perut sang bunda, rasa khawatir mulai muncul. Seruni yang takut dia akan menyakiti buah hatinya, mulai melakukan berbagai cara agar dia tidak perlu lagi dihantui pemikiran negatif yang tidak kunjung usai.
Dapatkah pengantin baru yang sedang belajar mengenal satu sama lain tersebut melewati ujian-ujian dalam rumah tangga mereka? Akankah sang anggota baru menjadi pemersatu atau menjadi alasan ayah dan bundanya tidak lagi bersama?