Bulan madu pers mahasiswa dengan Orde Baru tak berlangsung lama. Dianggap merisak stabilitas kekuasaan, pemerintahan Soeharto segera memaksakan konsep ‘back to campus’ guna melokalisir peran pers mahasiswa menjadi sekadar subsistem kampus.
Akhirnya, kongres IPMI pada 1971 memutuskan untuk menerima tawaran ‘back to campus’. Dari dalam kampus, perlawanan pers mahasiswa di Malang justru menguat. Di kota ini pula lahir PPMI yang merupakan wadah pers mahasiswa nasional hingga sekarang.
Bagaimana sejarah panjang itu memengaruhi pers mahasiswa di Malang? Buku ini menelusuri perkembangan pers mahasiswa di Malang pasca-Reformasi dengan menganalisis dampak represifitas Orde Baru dan penyesuaian pers mahasiswa terhadap sistem kampus serta era kebebasan pers.
Kebebasan pers membuat pers mahasiswa di Malang menata diri agar dapat bersaing dengan media komersial yang memiliki sumber daya melimpah dan jangkauan pembaca luas. Meski demikian, mereka tetap melanjutkan tradisi perlawanan terhadap rupa-rupa ketidakadilan penguasa. Di balik tembok kampus, pers mahasiswa melawan dari dalam