DETEKTIF ELMO

· Mohammad Daniel
5,0
9 komente
Libër elektronik
235
Faqe
Vlerësimet dhe komentet nuk janë të verifikuara  Mëso më shumë

Rreth këtij libri elektronik

Elmo adalah seorang pemuda mandiri dan sederhana, dalam keseharian pemuda lulusan Sarjana Teknik Industri itu sibuk membantu aparat kepolisian untuk mengungkap berbagai macam kasus kriminalitas.

Herman Widodo adalah Kepala Penyidik Kriminal yang menjadi rekanan Elmo untuk mengungkap berbagai macam kasus yang sempat menghebohkan seluruh media khususnya ibukota, dan ia juga sekaligus sahabat ayahnya yang telah tiada.

Selain itu Elmo mempunyai kesibukan lain yaitu mengajar les privat musik kepada Aris yang masih duduk dibangku kelas 3 SD. Dalam kesehariannya ia selalu ditemani seekor burung Beo yang bisa berceloteh layaknya masnusia, terkadang celoteh itu membuat kejenakaan tersendiri bagi Elmo.

Berjalannya waktu Elmo pun bertemu dengan seorang wanita yang berprofesi sebagai guru sekaligus menjadi wali kelas Aris, dengan mantap ia pun menyandarkan hatinya kepada Astrid. Tidak lama ia memantapkan hati kepada Astrid, ternyata Astrid meninggalkan Elmo tanpa kabar.

Dapatkah Elmo menyelesaikan masalah dalam dirinya? Mencari tambatan hati yang hilang tanpa kabar, membantu Aris yang tertimpa musibah kecelakaan dan mengungkap tiga kasus yang merenggut korban jiwa salah satunya Diplomat Indonesia.

Selamat berpetualang.....!!!

Vlerësime dhe komente

5,0
9 komente

Rreth autorit

Nama saya Mohammad Daniel, saya terlahir berdasarkan nomor antrian ke-3 dari 7 bersaudara. Sejak kecil (katanya) saya anak yang paling hiperaktif, saking aktifnya sampai perabotan makan semua berganti dengan bahan plastik. Karena (kata orang tua, om dan tante saya) saya senang mendengar suara pecahan kaca, jadi perabotan makan yang berada dimeja makan yang terbuat dari kaca, pasti saya buang kelantai hanya untuk mencari sensasi nikmatnya mendengar suara kaca yang pecah. Semenjak itu orang tua saya mengganti piring, gelas, kobokan dan asbak terbuat dari plastik, agar tidak pecah kembali karena ulah saya. Hihihi...Lalu saya melanjutkan pendidikan dari rumah ke sekolah, pendidikan pertama yang saya jalani diluar rumah yaitu Taman Kanak-kanak. Saya mengenyam ilmu yang sangat baik dalam hal perosotan, ayunan, dan jungkat-jungkit. Semua saya jalani dengan riang gembira, bahkan di hari jumat disaat tiap siswa diberikan bubur kacang hijau dengan topping roti tawar saya selalu minta tambah. Hari sabtu adalah hari terfavorit saya karena mata pelajaran hari itu adalah belajar berenang, disaat teman-teman saya sibuk bergandengan dengan orang tuanya dan para guru karena takut menyentuh air kolam, saya selalu hilang dan selalu dicari oleh para guru pengajar renang. Karena saya selalu asyik sendiri disaat berenang, asyik menyelam, asyik menahan nafas dalam air, asyik mencoba gaya renang (dengan teori tak karuan) dan asyik menyaksikan teman-teman yang menangis karena takut air.Setelah saya lulus dan dinyatakan Cum Laude dari TK, saya melanjutkan studi ke Sekolah Dasar, SD Negeri Jakarta Timur itu hal pertama saya untuk menuntut ilmu tanpa ditemani orang tua. terkadang rasa sedih sejenak menghampiri hati saya, tapi lambat laun rasa sedih itu tertutupi karena bertemu dengan teman-teman baru, pengalaman baru dan permainan baru. (1991-1997) Lulus dari Sekolah Dasar saya dihadapkan dengan kegamangan, dimana teman-teman saya memilih Sekolah Menengah Pertama Negeri atau Swasta, sedangkan saya harus memilih tinggal diasrama. Dengan semangat dan dorongan sangat kuat dari orang tua (akhirnya) saya memilih untuk menuntut ilmu di Asrama Keagamaan. Belajar diasrama, saya banyak mendapat pengalaman sangat berharga, pengalaman bangun subuh sendiri untuk ibadah, antri makan siang yang cukup panjang, antri kekamar mandi untuk mengejar waktu serta kegiatan-kegiatan disiplin lainya. (1997-2000) Lulus dari Sekolah Menengah Pertama Jakarta Selatan merupakan hari yang sangat saya impi-impikan. Karena menurut saya, saya dapat melanjutkan studi diluar asrama (seolah-olah akan menghirup udara kebebasan), "Tanggung, kan 3 tahun lagi" itulah ucapan orang tua saya, akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk melanjutkan studi di luar asrama, dan kembali fokus melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Jakarta Selatan itu kembali. Beranjak (setengah remaja) saya pun belajar kedisiplinan, kebersamaan, kesabaran dan tanggung jawab lebih baik dari pada sebelumnya, tapi yang namanya remaja pasti ada hal-hal yang ingin diperbuat untuk memacu adrenalin, seperti kabur dari asrama untuk pergi ke mall, dekat dengan salah satu putri diasrama dan berselisih dengan teman satu kamar. Dan semua itu ketahuan, dengan konsekwensi kepala diplontos oleh guru pun saya alami, hehehe... Tapi bukan berarti saya termasuk siswa yang tidak berprestasi, saya pun terpilih dari berbagai siswa lainya sebagai Pasukan Pengibar Bendera, Paskibra merupakan salah satu tim prestisius disekolah saya pada saat itu. Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya yang sempat saya raih. (2000-2003) Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas dengan jurusan IPS, saya pun melanjutkan Perguruan Tinggi di Jakarta Pusat. Di universitas itu saya fokus pada Fakultas Ilmu Komunikasi dengan jurusan periklanan (Advertising) Lulus pada tahun 2009.Dan pada akhir tahun 2009 lah saya memulai menulis dan sampai saat ini.

Vlerëso këtë libër elektronik

Na trego se çfarë mendon.

Informacione për leximin

Telefona inteligjentë dhe tabletë
Instalo aplikacionin "Librat e Google Play" për Android dhe iPad/iPhone. Ai sinkronizohet automatikisht me llogarinë tënde dhe të lejon të lexosh online dhe offline kudo që të ndodhesh.
Laptopë dhe kompjuterë
Mund të dëgjosh librat me audio të blerë në Google Play duke përdorur shfletuesin e uebit të kompjuterit.
Lexuesit elektronikë dhe pajisjet e tjera
Për të lexuar në pajisjet me bojë elektronike si p.sh. lexuesit e librave elektronikë Kobo, do të të duhet të shkarkosh një skedar dhe ta transferosh atë te pajisja jote. Ndiq udhëzimet e detajuara në Qendrën e ndihmës për të transferuar skedarët te lexuesit e mbështetur të librave elektronikë.