"Tapi sampai kapanpun, anak ini tetap anakmu. Walau jutaan kalipun kau menyangkalnya, tetap pada kenyataannya anak ini adalah milikmu." Ujar Azyla dengan susah payah.
Wildan murka sekali mendengar pembelaan Azyla. Dengan emosi yang meluap - luap, Wildan melayangkan tamparan keras diwajah Azyla hingga wajah wanita itu menghantam kasur yang ia duduki. Tamparan itu menghasilkan darah disudut bibir Azyla.
"Anak itu bukan milikku!" Wildan kembali menarik rambut Azyla dengan keras. Lalu menampar wajah Azyla dengan keras hingga beberapa kali. Pipi Azyla membiru akibat tamparan Wildan yang berkali-kali. Sudut bibirnya bahkan sudah mengaliri darah.