-> -> bit.ly/andini-citras <- <-
*
Keunggulan Ebook ini:
- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab
- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia
- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar
- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera
- Bisa ganti jenis font
- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam
----------
Contents
Mencumbu Yenny yang Mabuk—1
*
Sinopsis
Yenny, meminta Indra untuk menjemputnya pulang dari suatu pesta karena ia tengah mabuk berat. Setiba dikamar dalam kondisi teler tidak sadarkan diri, membuat Indra mempunyai pikiran iseng untuk melihat keindahan tubuh kakak sepupunya itu dari dekat. Tak puas hanya memandangi, tangan dan bibir Indra bergerak lebih jauh, Yenny tetap berdiam, entah karena mabuk atau menikmati cumbuan adek sepupunya itu.
*
Pratinjau
Suatu malam aku di telepon oleh saudara perempuanku yang bernama Yenny. Dia adalah anak dari adik ibu. Umurnya 4 tahun lebih tua dariku. Hubungan keluargaku dengan keluarganya lumayan dekat dan akrab.
Malam itu adalah Jumat kira-kira pukul 23.00, aku diminta tolong untuk menjemputnya di sebuah cafe di hotel berbintang 5. Salah satu temannya mengadakan acara pesta ulang tahun. Karena tidak ada yang bisa menjemput maka aku yang dimintai tolong. Orang tuanya sedang pulang kampung dan suaminya sedang dinas di luar negeri. Padahal aku sendiri juga sudah ada janji berkumpul bersama teman-teman dan menginap.
Aku berpikiran, hanya menjemput dan mengantar pulang saja tidak akan makan waktu lama, apalagi sudah tengah malam, aku masih bisa menyusul teman-temanku yang sedang dugem. Setelah kuparkir mobilku di basemen, aku langsung naik eskalator dan menuju lantai 3 tempat cafe itu berada. Dari depan dapat kudengar dentuman suara musik dance yang cepat. Suasana di dalam gelap, hanya ada beberapa penerangan di sudut-sudut ruangan.
Aku berkeliling mencari Yenny. Ternyata dia sedang di lantai menari dengan sedikit liar bersama teman-teman wanitanya. Ada beberapa yang seksi dan menarik perhatianku. Tapi tujuan utamaku adalah mengantar Yenny pulang dan bergabung kembali dengan teman-temanku.
“Yenny!” seruku. Ternyata dia tidak mendengar karena musik yang dimainkan sangat keras. Kupegang pundaknya, ia pun menoleh dan langsung mengenaliku.
“Indra..!” sapanya. Aku dapat mencium bau alkohol dari mulutnya, dan dia memang terlihat sangat mabuk.
“Kapan datangnya? Sudah lama?” tanyanya sambil bergoyang mengikuti alunan musik.
“Baru sampai, Sudah jam 11 lewat nanti Jimmy marah loh kalo pulangnya kemaleman.” jawabku sambil sedikit berteriak.
“Iya aku tahu.. Sebentar ya..” Yenny meninggalkanku dan berpamitan pada teman-temannya.
Tidak lama kemudian, Yenny menghampiriku dan kami pun meninggalkan tempat pesta itu. Setelah berjalan beberapa langkah, Yenny kehilangan keseimbangannya dan hampir terjatuh. Secara refleks aku memegang lengan dan pinggangnya.
“Kamu enggak apa-apa?” tanyaku.
“Iya.. enggak apa-apa kok..” jawabnya. Karena takut dia jatuh, maka aku terus memegangi pinggang dan lengannya.
Setelah sampai di mobil, langsung kunyalakan mesin dan kuarahkan ke rumahnya. Tidak sampai lima menit, Yenny telah tertidur dengan pulas. 15 menit kemudian aku telah sampai di rumahnya. Aku coba untuk membangunkannya, tetapi tidak bisa. Yenny benar-benar tertidur lelap sekali. Kubuka tas tangannya dan kuambil kunci rumahnya. Terpaksa aku menggendongnya ke dalam rumah.
Kubaringkan dia di ranjangnya dan timbul sebuah ide di dalam kepalaku. Aku telah bersusah payah menggendongnya ke kamarnya yang terletak di lantai 2, seharusnya aku mendapatkan imbalan yang setimpal. Imbalan yang kuinginkan tidak lain adalah kepuasan surga duniawi untukku.