693 KM: Jejak Gerilya Sudirman

· Noura Books
4.6
62 review
E-book
328
Mga Page
Hindi na-verify ang mga rating at review  Matuto Pa

Tungkol sa ebook na ito

DI ATAS singgasananya - sebuah tandu kayu - Sudirman merasakan semangat menyala sekaligus kekecewaan yang mendalam. Ia bisa memilih diam di Istana, menunggu musuh datang untuk menangkapnya seperti yang dilakukan pemimpin lain. Namun, ia memilih untuk berjuang meski harus dilakukan dengan bergerilya. Kesehatannya yang memburuk tidak menghentikan semangatnya melakukan perlawanan dan memperjuangkan tanah air. Ia menembus hutan dengan siasat yang tak pernah disangka musuh, mengorbankan segala harta yang dimilikinya, merelakan hatinya menjauh dari orang-orang yang amat dicintainya. 693 KM dijejakinya, dibayangi ancaman kematian dari peluru penjajah. Semuanya demi merenggut kemerdekaan dengan tangannya sendiri. Berlatar sejarah pasca-kemerdekaan, novel ini menjawab apa sesungguhnya yang menjadi sumber kekuatan Sudirman dalam perang gerilya dan kekecewaan Sang Jenderal terhadap pemimpin sipil.

[Mizan, Noura Books, Kisah, Sejarah, Jenderal, Jend, Soedirman, Sudirman, Pahlawan, Kemerdekaan, Indonesia]

Mga rating at review

4.6
62 review

Tungkol sa may-akda

BAGI Ayi Jufridar, menulis sudah menjadi bagian dari pekerjaan. Pria kelahiran Bireuen, Aceh, 18 Agustus 1972, ini menyelesaikan pendidikan D-III Politeknik Negeri Unsyiah dan S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh, dengan biaya dari kegiatan tulis- menulis, baik fiksi maupun laporan jurnalistik.
Karyanya berupa cerpen dan opini dimuat di berbagai media seperti tabloid NOVA, harian Jurnal Nasional, Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, Kartini, tabloid Aura, tabloid Fantasy, Wanita Indonesia, majalah Story, Gadis, Kawanku, majalah Anita Cemerlang, majalah ANEKA Yess!, Ceria, majalah Dewan Bahasa dan Sastra Malaysia, juga di beberapa media lokal antara lain Serambi Indonesia, Harian Aceh, Waspada, Hr Analisa (Medan), dan beberapa media online.
Sebelumnya Ayi sudah melahirkan tiga novel, Alon Buluek Gelombang Laut yang Dahsyat (Grasindo, 2005) yang meraih juara tiga Lomba Novel Nasional Grasindo dan Radio Nederland Seksi Indonesia. Novel yang berkisah tentang Tsunami ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Belanda dengan judul Alon Buluek (de Verschrikkelijke Zeegolf). Novel keduanya, Kabut Perang (Universal Nikko, 2010) berkisah tentang konflik di Aceh, dan ketiga berjudul Putroe Neng (Grasindo, 2011). Selain itu, cerpen dan puisinya masuk dalam 10 antologi bersama penulis lain yang diterbitkan di Banda Aceh dan Jakarta.
Ayi yang sedang menyelesaikan Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Unimal bekerja sebagai koresponden Jurnal Nasional dan mengajar di almamaternya. Ia terpilih sebagai anggota Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Aceh Utara selama tiga periode berturut-turut sejak 2003 sampai sekarang. Aktif di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan sejumlah komunitas penulis. Kegiatan menulis membuatnya diundang ke Ubud Writers and Readers Festival di Bali serta ke Amerika Serikat dalam kegiatan International Visitor Leadership Program pada 2012. Twitter: @AyiJuf dan email ayi_ [email protected].[]

I-rate ang e-book na ito

Ipalaam sa amin ang iyong opinyon.

Impormasyon sa pagbabasa

Mga smartphone at tablet
I-install ang Google Play Books app para sa Android at iPad/iPhone. Awtomatiko itong nagsi-sync sa account mo at nagbibigay-daan sa iyong magbasa online o offline nasaan ka man.
Mga laptop at computer
Maaari kang makinig sa mga audiobook na binili sa Google Play gamit ang web browser ng iyong computer.
Mga eReader at iba pang mga device
Para magbasa tungkol sa mga e-ink device gaya ng mga Kobo eReader, kakailanganin mong mag-download ng file at ilipat ito sa iyong device. Sundin ang mga detalyadong tagubilin sa Help Center para mailipat ang mga file sa mga sinusuportahang eReader.